Sumba: Permata Baru yang Ditemukan di Nusa Tenggara Timur
Liputan6.com

Sumba: Permata Baru yang Ditemukan di Nusa Tenggara Timur

Selamat Datang di Pulau Sumba: Surga Eksotis di Wilayah Timur Indonesia

Keindahan Alam dan Kearifan Lokal Masyarakat Sumba

Pulau Sumba merupakan salah satu surga eksotis yang terletak di wilayah timur Indonesia. Pulau ini menawarkan hamparan sabana yang luas, bukit kapur yang berjejer, dan keindahan alam yang begitu memukau. Namun, tidak hanya itu saja, kearifan lokal masyarakat Sumba juga menjadi daya tarik tersendiri. Mayoritas desa di pulau ini didirikan di puncak bukit dengan bentuk rumah tradisional beratap jerami. Rumah-rumah tersebut sering kali dibangun dekat dengan makam leluhur, karena warga setempat memeluk kepercayaan Marapu yang mengajarkan untuk memuja nenek moyang atau leluhur.

Surga Peselancar dengan Ombak Tinggi

Pulau Sumba memiliki lokasi yang strategis, berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Hal ini menjadikan pulau ini sebagai surga bagi para peselancar. Tinggi ombak di pulau ini biasanya berkisar antara 1 hingga 2 meter. Ombak tertinggi biasanya muncul pada bulan Mei hingga Oktober. Namun, perlu diperhatikan bahwa arusnya cukup kuat sehingga hanya peselancar profesional yang disarankan untuk berselancar di sini.

Resor Eksklusif dan Tempat Tenang untuk Beristirahat

Meskipun belum banyak terjamah oleh pariwisata, Pulau Sumba sudah memiliki beberapa resor mewah dan eksklusif. Salah satunya adalah Nihi Sumba, yang sebelumnya dikenal dengan nama The Nihiwatu Resort. Resor ini menawarkan pemandangan eksotis yang memukau. Tahun ini, Nihi Sumba bahkan masuk dalam daftar 100 hotel terbaik dunia versi majalah Travel + Leisure dalam ajang World’s Best Hotel Awards 2020 dengan menduduki peringkat ke-95.

Baca Juga  Pengalaman Penuh Kesehatan dan Kebugaran di Spa Terbaik Bali

Bagi yang lebih menginginkan suasana tenang dan damai, Mario Hotel and Cafe adalah tempat yang paling tepat. Sabahat bisa menikmati pemandangan lumba-lumba di laut lepas sambil menyeruput kopi di pagi hari. Selain itu, ada juga eco resort menarik seperti Eco Resort Sumba Dream dan Maringi Eco Resort yang merupakan bagian dari Sumba Hospitality Foundation.

Mendukung Pariwisata Lokal Melalui Sumba Hospitality Foundation

Bagi Sabahat yang tertarik berinteraksi langsung dengan penduduk setempat dan membantu mengembangkan pariwisata pulau ini, Sabahat bisa mengunjungi Sumba Hospitality Foundation. Lembaga non-profit ini membuka hotel di area sekolah The Sumba School. Ketika menginap di sini, tamu diajak untuk merasakan kehidupan di Sumba dan berinteraksi dengan para siswa. Seluruh biaya yang dibayarkan oleh tamu akan digunakan untuk mendanai berbagai program sekolah. Keistimewaan hotel ini tidak hanya terletak pada tujuan sosialnya, tetapi juga pada penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu dalam konstruksinya. Selain itu, hotel ini juga hemat energi karena memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber cahaya.

Menikmati Keunikan Budaya dan Festival di Sumba

Bagian barat Pulau Sumba menawarkan banyak wisata budaya yang menarik bagi para wisatawan. Salah satunya adalah desa Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat. Di desa ini, Sabahat dapat menyaksikan ritual dan tradisi unik yang dijalankan oleh masyarakat dengan kepercayaan Marapu. Festival Pasola merupakan salah satu acara yang paling menarik di desa ini. Acara ini merupakan tradisi menyambut panen yang telah ada selama puluhan tahun di Sumba. Pada festival ini, ratusan orang akan menunggang kuda tanpa pelana sambil saling melemparkan tombak. Masyarakat setempat percaya bahwa Festival Pasola akan membawa kesuburan bagi tanah mereka.

Baca Juga  Menyelam di Destinasi Wisata Terbaik Raja Ampat: Temukan 8 Spot yang Memukau!

Di ibu kota Sumba Timur, Waingapu, terdapat daya tarik lain yang bisa Sabahat jelajahi. Desa-desa di sekitar Waingapu dikenal sebagai penghasil tenun ikat khas Sumba. Desa Prailiu, Desa Kwangu, dan Desa Lambanapu adalah beberapa desa terkenal yang menghasilkan tenun ikat berkualitas tinggi dengan cara tradisional dan menggunakan pewarna alami. Tenun ikat khas Sumba memiliki warna dominan seperti biru tua, merah-hitam, serta putih-kuning dengan beragam motif flora, binatang, dan manusia. Jika Sabahat berkesempatan mengunjungi Sumba, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan tenun ikat yang mendunia di desa-desa ini.

Transportasi Menuju Sumba

Jika Sabahat ingin menuju Sumba menggunakan jalur udara, terdapat beberapa maskapai penerbangan yang bisa digunakan. Garuda Indonesia, Wings Air, dan Nam Air adalah beberapa maskapai yang melayani penerbangan ke pulau ini. Sebagian besar penerbangan ke Sumba akan transit di Bali atau Flores sebelum mencapai Bandara Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya atau Bandara Umbu Mehang Kunda di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Ada juga rute penerbangan langsung dari Flores ke Waingapu yang dilayani oleh Garuda Indonesia, Wings Air, dan Nam Air. Untuk rute Bali-Waingapu, Sabahat dapat menggunakan Wings Air dan Nam Air.

Selamat datang di Pulau Sumba! Nikmati keindahan alamnya, temukan kearifan lokal masyarakatnya, dan jelajahi budaya serta festival unik yang hanya ada di sini. Pulau ini menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan muda seperti Sabahat!

Baca Juga  Perpaduan Budaya Tiongkok dan Bali di Pulau Dewata: Jejak Akulturasi yang Terbukti