Benteng Fort Rotterdam, Peninggalan Sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo
Mungkin bagi sebagian orang, mengunjungi sebuah benteng peninggalan sejarah terdengar membosankan dan tidak menarik. Namun, jika Anda adalah seorang pecinta sejarah atau bahkan hanya sekadar ingin tahu tentang masa lalu suatu tempat, maka Benteng Fort Rotterdam di Makassar adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo yang terletak di Sulawesi Selatan.
Sejarah Awal Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Tunipalangga dengan tujuan untuk melindungi wilayah kerajaannya dari serangan musuh. Tidak hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan pada masa itu. Nama “Rotterdam” sendiri diambil dari nama kota di Belanda yang menjadi pusat perdagangan dunia pada abad ke-17.
Pada awalnya, benteng ini dibangun dengan menggunakan bahan dasar kayu. Namun, setelah beberapa kali direnovasi dan diperluas, akhirnya benteng ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar batu karang yang kuat dan kokoh. Dalam proses pembangunannya, Raja Tunipalangga menggandeng para ahli arsitektur dari Belanda untuk memastikan kualitas dan kekuatan bangunan tersebut.
Penampakan Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam memiliki bentuk yang unik dan menarik. Dengan luas sekitar 3,5 hektar, benteng ini terdiri dari beberapa bangunan dengan gaya arsitektur yang berbeda. Salah satu bangunan utama di dalam benteng ini adalah Keraton Gowa, tempat tinggal para raja dan keluarganya pada masa itu.
Selain itu, terdapat juga bangunan-bangunan seperti masjid, gereja, penjara, gudang senjata, dan lapangan terbuka yang digunakan untuk upacara dan pertunjukan kesenian. Semua bangunan tersebut memberikan gambaran kehidupan masyarakat pada masa lalu dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Sulawesi Selatan.
Museum La Galigo
Di dalam kompleks Benteng Fort Rotterdam juga terdapat Museum La Galigo yang menyimpan berbagai koleksi artefak dan benda bersejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo. Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1977 sebagai upaya melestarikan sejarah daerah tersebut.
Anda dapat melihat berbagai macam koleksi seperti senjata tradisional, pakaian adat, patung-patung kayu, lukisan-lukisan kuno, serta naskah-naskah bersejarah yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat pada masa lampau. Melalui koleksi-koleksi tersebut, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang budaya dan sejarah Sulawesi Selatan.
Pengalaman Mengunjungi Benteng Fort Rotterdam
Mengunjungi Benteng Fort Rotterdam adalah pengalaman yang tak terlupakan. Anda akan merasakan sensasi berada di tempat yang menyimpan begitu banyak cerita dan kenangan masa lalu. Saat memasuki kompleks benteng, Anda akan disambut dengan suasana yang tenang dan damai.
Anda dapat mengelilingi setiap sudut benteng sambil menikmati keindahan arsitektur dan taman-taman yang ada di dalamnya. Jangan lupa untuk membawa kamera karena ada banyak spot foto yang instagramable di sekitar benteng ini.
Selain itu, Anda juga bisa mengikuti tur guide yang disediakan oleh pihak benteng untuk mendapatkan penjelasan lebih detail tentang sejarah dan fungsi masing-masing bangunan di dalamnya. Tur guide ini akan memberikan informasi menarik serta menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda seputar benteng ini.
Menyaksikan Pertunjukan Kesenian Lokal
Jika beruntung, Anda juga dapat menyaksikan pertunjukan kesenian lokal di lapangan terbuka di dalam Benteng Fort Rotterdam. Pertunjukan ini biasanya berupa tarian tradisional atau musik tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan oleh para seniman lokal.
Dengan menyaksikan pertunjukan tersebut, Anda akan semakin merasakan atmosfer masa lalu dan budaya daerah tersebut. Jangan ragu untuk ikut bergabung dengan para penari atau musisi jika diperbolehkan oleh mereka. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan langsung kebudayaan Sulawesi Selatan.
Cara Menuju Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam terletak di Jl. Ujung Pandang No.1, Makassar, Sulawesi Selatan. Anda dapat menuju ke lokasi ini dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau taksi dari pusat kota Makassar. Perjalanan dari pusat kota biasanya memakan waktu sekitar 15-20 menit tergantung kondisi lalu lintas.
Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia area parkir yang cukup luas di sekitar benteng ini. Namun, pastikan Anda datang lebih awal karena area parkir bisa penuh saat hari libur atau akhir pekan.
Jadwal dan Harga Tiket Masuk
Benteng Fort Rotterdam buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore. Tiket masuk ke kompleks benteng ini cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.
Anda juga dapat mengunjungi Museum La Galigo dengan membayar tambahan biaya sekitar Rp2.000 per orang. Museum ini buka pada jam yang sama dengan Benteng Fort Rotterdam.
Kesimpulan
Mengunjungi Benteng Fort Rotterdam adalah cara yang menyenangkan untuk belajar tentang sejarah dan budaya Sulawesi Selatan secara menyeluruh. Dengan atmosfer yang santai dan ramah, tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi oleh semua kalangan, terutama pembaca muda yang ingin menambah pengetahuan tentang masa lalu.
Dengan menyaksikan berbagai bangunan bersejarah dan koleksi artefak di Museum La Galigo, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Jangan lewatkan pula kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan kesenian lokal dan ikut bergabung dengan para seniman jika memungkinkan.
Untuk menuju ke Benteng Fort Rotterdam, Anda dapat menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Pastikan Anda datang lebih awal jika menggunakan kendaraan pribadi karena area parkir bisa penuh saat hari libur atau akhir pekan.
Jadwal kunjungan dan harga tiket masuk sangat terjangkau sehingga tidak perlu khawatir mengenai biaya. Jadi, tunggu apalagi? Segera rencanakan perjalanan Anda ke Benteng Fort Rotterdam dan nikmati pengalaman tak terlupakan di sana!
