Gracie Abrams, penyanyi dan penulis lagu muda yang dikenal dengan gaya liriknya yang puitis dan emosional, kembali menghadirkan sebuah karya yang menggugah hati dengan lagu “That’s So True.” Lagu ini adalah salah satu karya yang mencerminkan kemampuan Gracie dalam menangkap perasaan yang kompleks dan menjadikannya sebuah perjalanan emosional bagi pendengarnya.
Seperti karya-karya sebelumnya, “That’s So True” menunjukkan kekuatan Gracie dalam bercerita. Liriknya yang intim dan penuh makna membuat lagu ini menjadi pengingat betapa mendalamnya hubungan manusia dan perasaan yang muncul dalam dinamika cinta, kehilangan, dan refleksi diri.
Lirik yang Penuh Kejujuran dan Kerentanan
Dari bait pertama, “That’s So True” mengundang pendengar masuk ke dunia emosional Gracie:
“I thought it’d feel different / But it’s just the same / The walls don’t echo / And I’m the one to blame.”
Lirik ini mencerminkan perasaan kehilangan dan penyesalan yang sering muncul setelah perpisahan. Ada pengakuan bahwa, meskipun sesuatu telah berubah, emosi yang dirasakan tetap sama. Gracie dengan jujur menempatkan dirinya di posisi reflektif, mengakui perannya dalam situasi yang terjadi.
Lagu ini penuh dengan metafora yang menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Misalnya, frasa “The walls don’t echo” dapat diartikan sebagai kehilangan makna atau resonansi dalam kehidupan seseorang setelah kehilangan sesuatu yang penting.
Nuansa Melankolis dalam Refrain
Refrain lagu ini menyampaikan esensi utama dari perasaan yang diungkapkan Gracie:
“That’s so true, it hurts / The way you loved me first / And how I let it slip away.”
Kalimat ini sederhana, namun memiliki dampak emosional yang mendalam. Ada penyesalan yang tak terelakkan saat mengingat cara seseorang pernah dicintai dan bagaimana rasa itu hilang. Pengulangan frasa “That’s so true” memperkuat perasaan kejujuran dan keterbukaan, seolah-olah Gracie sedang berbicara langsung kepada pendengarnya atau bahkan kepada dirinya sendiri.
Produksi Minimalis yang Menguatkan Lirik
Salah satu elemen yang membuat lagu “That’s So True” begitu kuat adalah produksi musiknya yang minimalis. Dengan melodi lembut dari piano dan instrumen latar yang halus, fokus utama tetap pada suara Gracie dan liriknya yang emosional.
Pendekatan ini bukanlah hal baru bagi Gracie. Sebagai seorang artis, ia selalu memastikan bahwa setiap elemen dalam lagunya mendukung cerita yang ingin ia sampaikan. Dalam “That’s So True,” suasana musik yang tenang menciptakan ruang bagi pendengar untuk benar-benar merenungkan liriknya.
Makna Universal: Hubungan dan Penyesalan
Meskipun lagu ini terasa sangat personal, Gracie memiliki kemampuan unik untuk membuat pendengar merasa seperti cerita dalam lagunya adalah cerita mereka sendiri. Perasaan kehilangan, penyesalan, dan kerinduan adalah emosi universal yang dapat dirasakan oleh siapa saja.
Lirik seperti:
“I should’ve known better / But the past can’t change / Now I’m left with letters / And the silence feels strange”
menunjukkan refleksi mendalam tentang kesalahan dan dampaknya. Lagu ini mengingatkan kita bahwa, meskipun kita tidak dapat mengubah masa lalu, kita dapat belajar darinya dan menghadapi emosi yang muncul dengan keberanian.
Respons Penggemar dan Dampak Emosional
Sejak dirilis, “That’s So True” telah mendapatkan respons positif dari penggemar. Banyak yang mengaku terhubung dengan liriknya, menggambarkan lagu ini sebagai pelipur lara dalam menghadapi perasaan yang sulit.
Media sosial dipenuhi dengan komentar tentang betapa lagu ini mencerminkan pengalaman pribadi pendengar. Beberapa penggemar bahkan menyebut lagu ini sebagai salah satu karya terbaik Gracie Abrams, karena kemampuannya untuk menyampaikan emosi yang sangat spesifik namun universal.
Lirik dan Terjemahan Lagu “That’s So True” oleh Gracie Abrams
Verse 1
I could go and read your mind
(Aku bisa membaca pikiranmu)
Think about your dumb face all the time
(Memikirkan wajah bodohmu sepanjang waktu)
Living in your glass house, I’m outside
(Hidup di rumah kaca milikmu, aku di luar)
Uh, looking into big blue eyes
(Melihat ke dalam mata birumu yang besar)
Did it just to hurt me, make me cry
(Kamu melakukannya hanya untuk menyakitiku, membuatku menangis)
Smiling through it all, yeah, that’s my life
(Tersenyum melalui semuanya, ya, itulah hidupku)
Pre-Chorus
You’re an idiot, now I’m sure
(Kamu bodoh, sekarang aku yakin)
Now I’m positive, I should go and warn her
(Sekarang aku yakin, aku harus memperingatkannya)
Chorus
Ooh, bet you’re thinking, “She’s so cool”
(Ooh, pasti kamu berpikir, “Dia keren banget”)
Kicking back on your couch, making eyes from across the room
(Duduk santai di sofamu, saling bertatap mata dari seberang ruangan)
Wait, I think I’ve been there too, ooh
(Tunggu, aku rasa aku pernah di sana juga, ooh)
Verse 2
What’d she do to get you off? (Uh-huh)
(Apa yang dia lakukan untuk memuaskanmu? (Uh-huh))
Taking down her hair like, oh my God
(Menurunkan rambutnya seperti, oh Tuhan)
Taking off your shirt, I did that once
(Membuka bajumu, aku pernah melakukannya sekali)
Or twice, uh
(Atau dua kali, uh)
No, I know, I know I’ll fuck off
(Tidak, aku tahu, aku tahu aku harus pergi)
But I think I like her, she’s so fun
(Tapi aku rasa aku suka dia, dia menyenangkan)
Wait, I think I hate her, I’m not that evolved
(Tunggu, aku rasa aku membencinya, aku belum cukup dewasa)
Pre-Chorus
I’m sorry she’s missing it, sad, sad boy
(Maaf dia melewatkannya, anak lelaki yang malang)
Not my business, but I had to warn ya
(Bukan urusanku, tapi aku harus memperingatkanmu)
Chorus
Ooh, bet you’re thinking, “She’s so cool”
(Ooh, pasti kamu berpikir, “Dia keren banget”)
Kicking back on your couch, making eyes from across the room
(Duduk santai di sofamu, saling bertatap mata dari seberang ruangan)
Wait, I think I’ve been there too, ooh
(Tunggu, aku rasa aku pernah di sana juga, ooh)
Ooh, you’ve got me thinking, “She’s so cool”
(Ooh, kamu membuatku berpikir, “Dia keren banget”)
But I know what I know and you’re just another dude
(Tapi aku tahu apa yang aku tahu dan kamu hanya pria biasa)
Ooh, that’s so true, ooh
(Ooh, itu benar sekali, ooh)
Bridge
Made it out alive, but I think I lost it
(Aku berhasil selamat, tapi aku rasa aku kehilangan semuanya)
Said that I was fine, said it from the coffin
(Bilang bahwa aku baik-baik saja, bilangnya dari dalam peti mati)
Remember how I died when you started walking?
(Ingat bagaimana aku “mati” ketika kamu mulai pergi?)
That’s my life, that’s my life
(Itulah hidupku, itulah hidupku)
I’ll put up a fight, taking out my earrings
(Aku akan bertarung, melepaskan anting-antingku)
Don’t you know the vibe? Don’t you know the feeling?
(Tidak tahukah kamu suasananya? Tidak tahukah kamu perasaannya?)
You should spend the night, catch me on your ceiling
(Kamu harus menghabiskan malam, tangkap aku di plafonmu)
That’s your prize, that’s your prize
(Itulah hadiahnya, itulah hadiahnya)
Chorus
Well, mm, bet you’re thinking, “She’s so cool”
(Ya, mm, pasti kamu berpikir, “Dia keren banget”)
Kicking back on your couch, making eyes from across the room
(Duduk santai di sofamu, saling bertatap mata dari seberang ruangan)
Wait, I think I’ve been there too, ooh
(Tunggu, aku rasa aku pernah di sana juga, ooh)
Ooh, you’ve got me thinking, “She’s so cool”
(Ooh, kamu membuatku berpikir, “Dia keren banget”)
But I know what I know and you’re just another dude
(Tapi aku tahu apa yang aku tahu dan kamu hanya pria biasa)
Ooh, that’s so true, ooh, ooh, oh
(Ooh, itu benar sekali, ooh, ooh, oh)
Kesimpulan: Sebuah Lagu yang Menghantui dan Menenangkan
“That’s So True” adalah bukti lain dari bakat luar biasa Gracie Abrams dalam menciptakan musik yang menyentuh hati. Dengan lirik yang jujur, produksi yang sederhana namun efektif, dan kemampuan untuk membuat pendengar merasa terhubung, lagu ini menegaskan posisinya sebagai salah satu penulis lagu muda terbaik di generasinya.
Gracie tidak hanya menciptakan lagu; ia menciptakan pengalaman. “That’s So True” adalah pengingat bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengungkapkan emosi terdalam yang mungkin sulit diutarakan. Dengan setiap kata dan nada, Gracie Abrams terus membuktikan bahwa ia adalah suara yang tak tergantikan dalam dunia musik modern.
“Melalui That’s So True, Gracie Abrams mengajarkan kita untuk menghadapi perasaan, menerima penyesalan, dan menemukan keindahan dalam kejujuran.”