Active Voice: Definisi, Rumus, dan Penggunaan
Dalam dunia bahasa, terdapat dua jenis suara yang umum digunakan dalam kalimat: aktif dan pasif. Salah satu yang sering menjadi fokus dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah active voice atau suara aktif. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai definisi active voice, rumus penggunaannya, serta contohnya dalam berbagai konteks.
Definisi Active Voice
Active voice adalah struktur kalimat di mana subjek kalimat melakukan tindakan. Dalam hal ini, subjek berperan sebagai pelaku utama yang menggerakkan aksi. Berbeda dengan passive voice (suara pasif), di mana subjek menerima tindakan.
Contoh:
– Active Voice: “The cat (subjek) chased (kata kerja) the mouse (objek).”
– Passive Voice: “The mouse (subjek) was chased (kata kerja) by the cat (pelaku).”
Dalam kalimat aktif, hubungan antara subjek dan kata kerja sangat jelas, sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih lugas dan mudah dipahami.
Rumus Active Voice
Rumus untuk membentuk kalimat dalam active voice bervariasi tergantung pada bentuk kata kerjanya (present, past, future). Berikut adalah rumus dasar untuk beberapa tenses umum:
1. Present Simple
– Rumus: Subject + V1 (+ s/es)
– Contoh: “She reads a book.”
2. Past Simple
– Rumus: Subject + V2
– Contoh: “They played football.”
3. Future Simple
– Rumus: Subject + will + V1
– Contoh: “He will visit his grandmother.”
4. Present Continuous
– Rumus: Subject + am/is/are + V-ing
– Contoh: “I am studying for my exam.”
5. Past Continuous
– Rumus: Subject + was/were + V-ing
– Contoh: “We were watching a movie.”
6. Future Continuous
– Rumus: Subject + will be + V-ing
– Contoh: “She will be working late tonight.”
7. Present Perfect
– Rumus: Subject + has/have + V3
– Contoh: “They have finished their homework.”
8. Past Perfect
– Rumus: Subject + had + V3
– Contoh: “He had left before I arrived.”
9. Future Perfect
– Rumus: Subject + will have + V3
– Contoh: “By next year, she will have graduated.”
Pentingnya Menggunakan Active Voice
Menggunakan active voice memiliki sejumlah keunggulan dalam komunikasi tulisan maupun lisan:
– Kejelasan: Kalimat aktif lebih mudah dipahami karena hubungan antara subjek dan tindakan sangat jelas.
– Keterlibatan Pembaca: Kalimat aktif cenderung lebih menarik perhatian pembaca dibandingkan dengan kalimat pasif.
– Efisiensi: Kalimat aktif umumnya lebih singkat dan langsung ke intinya.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh berbagai ahli linguistik, penggunaan active voice dapat membuat tulisan lebih dinamis dan hidup.
Cara Mengidentifikasi Active Voice
Untuk mengetahui apakah suatu kalimat menggunakan active voice atau tidak, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Temukan subjek dalam kalimat.
2. Identifikasi kata kerja.
3. Periksa apakah subjek melakukan aksi terhadap objek.
Jika subjek melakukan aksi tersebut secara langsung tanpa diintervensi oleh elemen lain seperti preposisi (‘by’), maka kalimat tersebut termasuk dalam kategori active voice.
Perbandingan Active Voice dan Passive Voice
Meskipun keduanya merupakan struktur yang sah dalam bahasa Inggris, terdapat perbedaan mendasar antara active voice dan passive voice:
| Kriteria | Active Voice | Passive Voice |
|———————-|———————————————-|———————————————-|
| Definisi | Subjek melakukan tindakan | Subjek menerima tindakan |
| Contoh | The chef cooks the meal | The meal is cooked by the chef |
| Kejelasan | Lebih jelas | Kadang bisa bingung |
| Penggunaan | Lebih sering digunakan dalam penulisan | Sering digunakan ketika pelaku tidak penting |
Penggunaan passive voice dapat berguna ketika kita ingin menekankan hasil dari sebuah tindakan tanpa memfokuskan pada siapa pelakunya.
Tips Menggunakan Active Voice Secara Efektif
Untuk memaksimalkan penggunaan active voice dalam tulisan Anda, pertimbangkan tips berikut:
1. Identifikasi Subjek: Pastikan Anda selalu mengetahui siapa pelaku utama dalam setiap kalimat.
2. Gunakan Kata Kerja Kuat: Pilih kata kerja yang kuat agar makna dari kalimat menjadi lebih tajam.
3. Hindari Kata Kerja Pasif: Usahakan untuk tidak menggunakan frasa seperti “is done” atau “was completed” yang menunjukkan passive voice.
4. Sederhanakan Struktur Kalimat: Buatlah kalimat sesederhana mungkin tanpa elemen tambahan yang tidak perlu.
5. Berlatih Menulis: Semakin sering Anda berlatih menulis dengan menggunakan active voice, semakin mahir Anda akan menjadi.
Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Active Voice
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat menggunakan active voice antara lain:
1. Menggunakan Passive Voice Tanpa Disadari: Terkadang kita berpikir telah menggunakan active voice padahal justru sebaliknya.
2. Penggunaan Verb To Be yang Berlebihan: Terlalu banyak menggunakan bentuk ‘to be’ seperti ‘is’, ‘are’, ‘was’, ‘were’ dapat membuat tulisan terlihat lemah.
3. Kalimat Terlalu Panjang: Terkadang penulis terlalu berusaha menjelaskan sehingga menghasilkan kalimat kompleks yang sulit dipahami meskipun sebenarnya menggunakan active voice.
Praktik Menggunakan Active Voice
Berikut adalah beberapa contoh praktik penggunaan active voice dalam berbagai konteks:
1. Dalam Penulisan Kreatif
* “The sun set behind the mountains.”
2. Dalam Laporan Bisnis
* “The team achieved its sales targets this quarter.”
3. Dalam Ulasan Film
* “The director crafted an engaging storyline that captivated audiences.”
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas saat menulis atau berbicara, Anda akan mampu mengkomunikasikan ide dengan lebih efektif dan menarik perhatian audiens dengan cara yang positif.
Kesimpulan
Active voice merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh setiap penutur maupun penulis bahasa ini. Dengan memahami definisi, rumus penggunaan, serta manfaat dari active voice, Anda dapat meningkatkan kualitas tulisan maupun kemampuan berbicara Anda secara signifikan.
Melalui latihan konstan dan kesadaran akan struktur kalimat yang benar, penggunaan active voice dapat membantu menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens Anda!