Panduan lengkap tentang passive voice beserta rumus dan contohnya
AlongWalker

Panduan lengkap tentang passive voice beserta rumus dan contohnya

Pengertian Passive Voice

Passive voice atau kalimat pasif adalah struktur gramatikal yang digunakan dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat adalah penerima aksi, bukan pelaku. Dalam kalimat pasif, fokus utama terletak pada aksi yang dilakukan dan penerima aksi tersebut, alih-alih pelaku yang melakukan aksi.

Dalam bahasa Inggris, kalimat pasif sering digunakan ketika:
– Pelaku tidak diketahui atau tidak penting.
– Penekanan diperlukan pada hasil dari aksi.
– Penulis ingin menyembunyikan pelaku untuk alasan tertentu.

Contoh Kalimat Pasif

Ada berbagai contoh kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. The book was read by Mary.
– (Buku itu dibaca oleh Mary.)

2. The cake was eaten by the children.
– (Kue itu dimakan oleh anak-anak.)

3. The song was sung by the choir.
– (Lagu itu dinyanyikan oleh paduan suara.)

Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa subjek (buku, kue, lagu) menerima aksi dari pelaku (Mary, anak-anak, paduan suara).

Rumus Passive Voice

Rumus pembentukan kalimat pasif berbeda tergantung pada tense atau waktu yang digunakan dalam kalimat aktifnya. Berikut adalah rumus dasar untuk beberapa tense umum dalam bahasa Inggris.

1. Simple Present Tense

Rumus:
<br />
Subject + is/am/are + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: The teacher teaches the students.
Passive Voice: The students are taught by the teacher.

2. Simple Past Tense

Rumus:
<br />
Subject + was/were + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: The chef cooked the meal.
Passive Voice: The meal was cooked by the chef.

Baca Juga  Contoh Materi Soal IELTS Lengkap Beserta Jawaban

3. Present Continuous Tense

Rumus:
<br />
Subject + is/am/are being + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: The team is completing the project.
Passive Voice: The project is being completed by the team.

4. Past Continuous Tense

Rumus:
<br />
Subject + was/were being + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: The workers were repairing the road.
Passive Voice: The road was being repaired by the workers.

5. Present Perfect Tense

Rumus:
<br />
Subject + has/have been + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: She has finished her homework.
Passive Voice: Her homework has been finished by her.

6. Past Perfect Tense

Rumus:
<br />
Subject + had been + past participle + (by + agent)<br />

Contoh:
Active Voice: They had completed the task before noon.
Passive Voice: The task had been completed by them before noon.

Pentingnya Menggunakan Passive Voice

Menggunakan passive voice memiliki beberapa manfaat dalam penulisan dan komunikasi:

1. Menekankan Aksi atau Hasil:
– Dengan menggunakan passive voice, penulis dapat menekankan hasil dari suatu tindakan tanpa harus menyebutkan siapa yang melakukan tindakan tersebut.

2. Memberikan Fokus pada Subjek Penerima Aksi:
– Dalam banyak kasus, penerima aksi lebih penting daripada pelaku itu sendiri; misalnya dalam laporan ilmiah atau berita.

3. Menyembunyikan Pelaku:
– Dalam situasi tertentu di mana identitas pelaku tidak relevan atau perlu disembunyikan, passive voice memberikan solusi yang elegan.

Kapan Harus Menggunakan Passive Voice?

Meskipun passive voice memiliki kegunaan tertentu, ada situasi di mana penggunaan active voice lebih disarankan:

Baca Juga  Just Kidding: Arti dan Contoh Kalimat dalam Bahasa Inggris

1. Ketika pelaku penting untuk disebutkan dan menjadi fokus utama kalimat.
2. Dalam tulisan akademis di mana kejelasan dan ketepatan sangat penting.
3. Untuk membuat kalimat lebih langsung dan mudah dipahami oleh pembaca.

Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif

Mengubah kalimat dari bentuk aktif ke bentuk pasif melibatkan beberapa langkah berikut:

1. Identifikasi subjek, predikat, dan objek dalam kalimat aktif.
2. Pindahkan objek menjadi subjek baru dalam kalimat pasif.
3. Gunakan bentuk to be yang sesuai dengan tense dari kalimat aktif.
4. Tambahkan past participle dari kata kerja utama setelah to be.
5. Jika perlu, tambahkan “by” diikuti dengan subjek asli sebagai agen tindakan (pelaku).

Contoh Proses Perubahan:

Aktif:
– “The scientist discovered a new species.”

Langkah 1:
Identifikasi komponen:
– Subjek = The scientist
– Objek = a new species

Langkah 2:
Pindah objek menjadi subjek baru:
– “A new species…”

Langkah 3 & 4:
Gunakan to be dan past participle:
– “…was discovered…”

Langkah 5:
Tambahkan agen jika perlu:
– “…by the scientist.”

Kalimat pasif akhir menjadi:
– “A new species was discovered by the scientist.”

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Passive Voice

Penggunaan passive voice memang bisa membingungkan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang baru belajar bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:

1. Penyalahgunaan Bentuk Verb:
– Seringkali orang lupa menggunakan bentuk past participle setelah to be.

2. Mengabaikan Agen Pelaku:
– Dalam beberapa kasus, agen pelaku bisa jadi penting untuk dicantumkan tetapi justru diabaikan sehingga menyebabkan kebingungan.

Baca Juga  Both, Either, Neither: Fungsi, Rumus, dan Contoh Penggunaan

3. Terlalu Banyak Menggunakan Passive Voice:
– Walaupun ada manfaatnya, penggunaan berlebihan dari passive voice dapat membuat tulisan terasa kaku dan sulit dipahami.

Panduan Singkat Menghindari Kesalahan:

1. Selalu cek apakah Anda telah menggunakan bentuk verb yang tepat setelah to be.
2. Pertimbangkan apakah agen pelaku perlu disebutkan untuk memperjelas konteks.
3. Gunakan kombinasi antara active dan passive voice untuk menjaga alur tulisan tetap dinamis.

Penerapan Passive Voice dalam Kehidupan Sehari-hari

Passive voice tidak hanya ditemukan dalam konteks akademik atau formal saja; ia juga sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari seperti:

1. Berita dan Laporan
– Banyak berita ditulis menggunakan passive voice untuk memberikan fokus lebih kepada peristiwa dibandingkan pelakunya.

2. Iklan Produk
– Dalam iklan terkadang produk lebih ditekankan daripada perusahaan yang memproduksinya; misalnya “The product is loved by customers.”

3. Dokumen Resmi
– Surat resmi atau dokumen hukum sering kali menggunakan passive voice agar terdengar lebih formal dan netral.

Kesimpulan

Dalam dunia bahasa Inggris, mengetahui cara penggunaan passive voice sangatlah penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan Anda secara efektif dan tepat sasaran.

Dengan memahami pengertian, rumus serta cara mengubah kalimat aktif ke pasif serta kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan struktur ini, Anda akan mampu memanfaatkan passive voice dengan lebih baik dalam berbagai konteks komunikasi sehari-hari maupun akademis.

Ingatlah bahwa meskipun passive voice memiliki tempatnya sendiri dalam tata bahasa Inggris, penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan konteks agar pesan yang disampaikan tetap jelas dan efektif!