Surat Perjanjian Utang Piutang: Pentingnya Bukti Tertulis dalam Menagih Utang
Sudah banyak yang tahu bahwa proses penagihan utang seringkali lebih sulit daripada proses memberikan pinjaman. Masalahnya adalah, seringkali masyarakat memberikan pinjaman kepada orang lain tanpa adanya bukti tertulis.
Namun, sebenarnya bukti tertulis berupa surat perjanjian utang piutang sangat penting, terutama jika utang tersebut bernilai besar dan berpotensi untuk diselesaikan di pengadilan. Dengan adanya surat perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, peminjam tidak bisa mengelak bahwa dia memiliki utang kepada pemberi pinjaman.
Lalu, bagaimana format surat perjanjian utang piutang ini dan bagaimana cara membuatnya? Yuk, simak selengkapnya!
Apa itu Surat Perjanjian Utang Piutang?
Surat perjanjian utang piutang adalah sebuah dokumen tertulis yang dibuat untuk mencatat transaksi peminjaman uang dengan atau tanpa jaminan. Dokumen ini dapat digunakan sebagai bukti jika penerima pinjaman mengalami wanprestasi atau enggan membayar utang tersebut.
Selain itu, surat perjanjian utang piutang juga dapat mencegah terjadinya pinjaman uang kepada orang yang hanya akan menggunakan uang tersebut untuk konsumsi semata. Hal ini terjadi karena seringkali orang meminjam uang kepada keluarga atau teman untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak bisa mereka beli dengan pinjaman dari bank.
Dalam rangka memenuhi kedua fungsi tersebut, surat perjanjian utang piutang minimal harus mencantumkan data-data penting berikut:
- Identitas pemberi dan penerima pinjaman. Pastikan alamat dan nomor KTP penerima pinjaman adalah benar.
- Nominal uang yang dipinjam.
- Tujuan peminjaman.
- Tanggal jatuh tempo pembayaran.
- Kesepakatan metode pembayaran.
- Kesepakatan sanksi (jika ada).
- Nama dan identitas saksi (jika ada).
- Rincian agunan (jika ada).
- Kesepakatan kompensasi pinjaman/bunga (jika ada).
Surat ini harus ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk menyatakan bahwa baik pihak pertama (pemberi pinjaman) maupun pihak kedua (penerima pinjaman) telah sepenuhnya menyadari dan mengakui adanya utang tersebut.
Tidak seperti surat pernyataan lainnya, keberadaan meterai dalam surat ini tidak wajib adanya dan tidak mengurangi keabsahan surat tersebut. Namun, dengan adanya meterai, surat ini dapat dianggap sebagai dokumen resmi yang telah membayar pajak sehingga lebih mudah jika dibawa ke pengadilan.
Format Surat Perjanjian Utang Piutang
Format surat perjanjian utang piutang sama seperti format surat pernyataan pada umumnya, yaitu dengan menyertakan judul sebagai pembukaan surat, tanggal pembuatan surat, dan data-data pribadi pihak-pihak yang terlibat. Dalam format yang lengkap, Anda juga bisa menambahkan pasal-pasal terkait transaksi tersebut, seperti rincian agunan, metode pembayaran dan angsuran, serta sanksi yang akan diterapkan jika pihak kedua tidak membayar utang tepat waktu.
Dengan surat perjanjian yang lengkap seperti ini, Anda bisa mengetahui apa yang harus Anda lakukan jika pihak kedua sulit dihubungi atau tidak bisa membayar pinjaman. Begitu juga dengan pihak peminjam, dengan surat perjanjian yang lengkap, dia juga bisa mengetahui konsekuensi apa yang harus diterimanya jika dia tidak membayar utang dan bagaimana cara jika dia ingin membayar utang namun dengan mekanisme yang lebih mudah.
Berikut ini adalah beberapa contoh format surat perjanjian utang piutang:
1. Contoh Surat Utang Piutang Sederhana
Meskipun sebenarnya lebih baik untuk menulis surat utang dengan konten yang lebih lengkap, namun surat ini dapat ditulis dengan sederhana selama identitas pihak pertama dan kedua, nominal pinjaman, dan tanggal pembayaran telah diidentifikasi dengan jelas seperti gambar di atas.
Dalam beberapa kasus bahkan surat ini tidak harus diketik. Surat dengan tulisan tangan saja sudah cukup jika sudah mencakup elemen-elemen di atas.
2. Contoh Surat Utang Piutang Menggunakan Meterai
Meskipun tidak diwajibkan dan tidak mempengaruhi keabsahan surat, pembubuhan meterai dapat meningkatkan kekuatan hukum surat tersebut. Meterai adalah bukti pembayaran pajak atas sebuah dokumen, sehingga dokumen yang memiliki meterai di dalamnya dianggap sebagai dokumen resmi.
Pada contoh gambar di atas, digunakan meterai dengan nominal 6.000 rupiah. Namun, saat ini penggunaan meterai telah berubah menjadi meterai dengan nominal 10.000 rupiah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan meterai 10.000 rupiah, silakan kunjungi artikel sebelumnya tentang dokumen-dokumen yang memerlukan meterai dan aturan penggunaannya.
3. Surat Utang dengan Saksi
Sama halnya dengan meterai, keberadaan saksi juga tidak wajib. Namun, adanya saksi dapat memperkuat posisi pemberi pinjaman di pengadilan jika pihak peminjam menyangkal adanya transaksi utang piutang tersebut dan menyatakan bahwa suratnya palsu.
Bahkan beberapa ajaran agama menganjurkan untuk menggunakan saksi-saksi yang adil dalam menyaksikan dan menandatangani dokumen utang piutang ini.
4. Contoh Surat Perjanjian Lengkap
Surat perjanjian utang piutang yang lengkap akan Anda butuhkan jika Anda memberikan pinjaman dalam jumlah besar atau jika Anda sebagai perwakilan perusahaan memberikan pinjaman kepada individu atau perusahaan lain.
Dalam versi lengkap ini, terdapat pasal-pasal yang diperlukan untuk melengkapi perjanjian utang, mulai dari penjelasan suku bunga hingga metode pembayaran dan saksi-saksi yang terlibat. Untuk mendapatkan contoh surat utang piutang versi lengkap di atas, Anda bisa mengunduhnya melalui tautan berikut ini.
Tanda Tangan di Surat Perjanjian Utang Piutang
Keberadaan tanda tangan dalam sebuah surat perjanjian utang piutang adalah hal wajib. Bahkan dalam beberapa contoh di atas, tidak hanya pihak pertama dan pihak kedua yang wajib menandatangani dokumen ini, tetapi juga saksi-saksi yang terlibat.
Tanda tangan menunjukkan bahwa orang yang membubuhkan tanda tangan tersebut telah membaca dan sepenuhnya menyadari isi dari surat tersebut. Dengan demikian, dia tidak dapat menyangkal bahwa dia telah memberikan pinjaman atau meminjam uang kepada orang lain.
Demikian pula dengan saksi-saksi. Tanda tangan mereka diperlukan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar menyaksikan atau membaca klausul dalam surat tersebut dan bisa dimintai pertanggungjawaban jika diperlukan.
Namun, bagaimana jika Anda dan para pihak yang terlibat tidak berada dalam satu lokasi? Jangan khawatir, sekarang Anda bisa membubuhkan tanda tangan secara digital dengan mudah. Tanda tangan digital ini memiliki prinsip non-repudiasi, yaitu tidak dapat diragukan validitasnya.
Setelah pengguna menandatangani sebuah dokumen, tanda tangan tersebut akan diubah oleh sistem menjadi kode-kode rahasia atau mengalami proses enkripsi. Ketika pengguna tersebut mengirim dokumen ke orang lain untuk ditandatangani, kode-kode rahasia tersebut akan diubah kembali menjadi data yang dapat dipahami oleh manusia pada umumnya.
Namun, untuk melakukan proses ini, penerima dokumen harus menggunakan public key dari akun milik pengguna tersebut. Dengan adanya proses ini, pemilik dokumen dan tanda tangannya dapat dengan mudah diketahui.
Jadi, jika Anda menggunakan tanda tangan digital dalam surat perjanjian utang piutang, tidak ada pihak yang bisa meragukan validitas atau menyangkal bahwa mereka tidak pernah menandatangani surat perjanjian tersebut.
Untuk membubuhkan tanda tangan digital di dokumen, Anda bisa mengunduh dan mengisi format surat utang piutang lengkap seperti contoh nomor 4 di atas. Setelah itu, unggah format tersebut di aplikasi atau situs web yang mendukung tanda tangan digital, lalu bubuhkan tanda tangan digital Anda dan bagikan dokumen kepada para pihak yang terlibat, termasuk saksi. Mereka hanya perlu menempelkan tanda tangan digital yang telah mereka simpan dan mengirimkannya secara otomatis kepada Anda.
Tidak hanya tanda tangan, ada juga layanan yang menyediakan e-meterai resmi dari PERUM PERURI bagi Anda yang ingin membuat surat perjanjian yang dilengkapi dengan meterai. Tempelkan e-meterai sebelum menandatangani dokumen dan kirimkan dokumen tersebut kepada para pihak. Dengan cara ini, semua urusan dokumen Anda akan menjadi lebih praktis.
Dengan adanya surat perjanjian utang piutang yang sah dan bukti tertulis yang jelas, proses penagihan utang bisa menjadi lebih mudah dan terjamin. Jadi, jangan ragu untuk membuat surat perjanjian ini jika Anda memberikan pinjaman uang kepada orang lain.