Kendaraan Listrik: Solusi Ramah Lingkungan dan Bebas Polusi
Industri otomotif terus mengalami perkembangan yang pesat, dengan peralihan dari kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak menuju teknologi elektrifikasi atau yang lebih dikenal dengan mobil listrik. Kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan, terutama di tengah kenaikan harga BBM yang tidak menentu. Saat ini, sudah banyak perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik dengan berbagai variasi, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk beralih ke mobil ataupun motor listrik.
Pemerintah DKI Jakarta pun turut mendukung penggunaan kendaraan listrik karena dianggap lebih ramah lingkungan dan bebas polusi. Hal ini didukung dengan beberapa kebijakan yang menguntungkan pengguna kendaraan listrik di Jakarta. Ingin tahu apa saja keuntungan menggunakan mobil dan motor listrik? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Biaya Operasional Lebih Rendah
Salah satu keuntungan utama menggunakan kendaraan listrik adalah biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin. Beberapa mobil listrik juga sudah dilengkapi dengan alat pengisian daya (charging) untuk penggunaan di rumah, sehingga biaya operasionalnya menjadi lebih hemat dan praktis.
Vice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa mobil listrik berdaya 1 kilowatthour (kWh) bisa menempuh jarak 8,5 kilometer. Sementara itu, 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer. Dalam hal harga, jika listrik di SPKLU dibanderol seharga Rp 2.500 per kWh, maka mobil listrik hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 3.000 untuk setara dengan 1 liter bensin.
Dengan kata lain, konsumen hanya perlu membayar Rp 3.000 untuk setara dengan 1 liter bensin (1,2 – 1,3 kWh) untuk menempuh jarak 10 kilometer. Biaya operasional mobil listrik hampir sepertiga dari biaya operasional kendaraan konvensional berbahan bakar bensin.
2. Bebas Ganjil Genap
Berita baik bagi pengguna mobil listrik di DKI Jakarta! Mobil listrik mendapatkan kekebalan dari aturan ganjil-genap yang diterapkan di beberapa ruas jalan di Jakarta. Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap menyatakan bahwa mobil listrik termasuk dalam daftar kendaraan yang dikecualikan dari aturan ganjil-genap.
Dengan demikian, pemilik mobil listrik tidak perlu khawatir lagi tentang aturan ganjil-genap saat melintasi jalur tersebut. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi pengguna mobil listrik di Jakarta.
3. Ramah Lingkungan
Keuntungan utama menggunakan kendaraan listrik adalah ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi yang dapat menyebabkan polusi udara. Mobil listrik menggunakan daya listrik sebagai sumber energi, sehingga tidak menghasilkan residu emisi CO2 dan CO seperti halnya mobil konvensional.
4. Suara Mesin Tidak Bising
Kendaraan listrik memiliki keunggulan lain yaitu suara mesin yang tidak bising. Dikarenakan kendaraan listrik menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya, suara yang dihasilkan lebih senyap dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Hal ini memberikan kenyamanan ekstra bagi pengemudi untuk fokus saat berkendara di jalan.
5. Mudah Mengisi Daya di Mana Saja
Meskipun jumlah stasiun pengisian daya (charging station) untuk kendaraan listrik belum merata, PLN terus meningkatkan jumlah SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini sudah terdapat 267 unit SPKLU yang dapat digunakan oleh pemilik kendaraan listrik.
Selain itu, pemerintah bersama PLN juga membantu instalasi perangkat charging di rumah dan memberikan insentif kepada pelanggan. Hal ini memudahkan pengguna kendaraan listrik untuk mengisi daya mobil atau motor mereka di rumah tanpa perlu mencari SPKLU terdekat.
6. Jarak Tempuh yang Lebih Jauh
Kendaraan listrik dilengkapi dengan daya penampung arus listrik yang besar, sehingga mampu menempuh jarak yang lebih jauh dalam sekali pengisian daya. Sebagai contoh, mobil Tesla Model 3 dapat menempuh jarak hingga 386 km hanya dengan sekali pengisian daya.
7. Pajak Lebih Murah
Pemerintah memberikan stimulus untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan keuntungan pajak. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mobil listrik atau kendaraan bermotor berbasis energi terbarukan bebas biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan hanya perlu membayar 10% dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Dengan adanya kebijakan ini, pengguna kendaraan listrik dapat menghemat biaya pajak yang biasanya dikeluarkan untuk kendaraan konvensional.
Itulah beberapa kelebihan menggunakan mobil dan motor listrik dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi kamu yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
