Macam-Macam Map dan Kegunaannya
Ketika tahun ajaran baru tiba, peralatan stasioneri atau alat-alat tulis memang perlu dilengkapi. Begitu juga dengan peralatan kantor yang tidak kalah pentingnya. Perlengkapan tersebut patut dipenuhi agar kegiatan belajar, kerja, dan aktivitas sejenis lainnya dapat berjalan dengan lancar.
Beberapa peralatan yang wajib dibeli, antara lain pensil, pulpen, penggaris, lembar-lembaran kertas, buku, nota, penghapus, dan sebagainya. Selain itu, tentunya Sobat akan membutuhkan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai tempat menyimpan berkas-berkas atau benda tertentu, seperti map. Apalagi, map memiliki fungsi yang beragam sesuai dengan jenisnya.
Bahan-bahan dan bentuk map beraneka ragam tergantung dengan jenisnya, loh. Akan tetapi, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa jenis map itu amat beragam. Kegunaannya pun demikian.
Barangkali, Sobat ada yang belum tahu juga bahwa jenis map itu bukan hanya satu atau dua saja, melainkan ada beberapa. Biar Sobat lebih tahu akan hal itu, coba cek macam-macam map yang ada sebagai berikut ini, ya.
Nah, coba simak jenis map yang beragam sebagai berikut ini, ya.
Daftar Macam-Macam Map
1. Map Folio
Di antara beragam jenis map yang ada, map folio menjadi map yang paling sering digunakan oleh banyak orang. Biasanya, map folio terbuat dari kertas karton yang berukuran cukup tebal. Bentuknya pun persegi panjang, serupa dengan bentuk lembar kertas folio, namun agak lebih besar. Map folio dibuat secara khusus agar pengguna dapat mengambil atau mengeluarkan berkas dengan mudah.
Jika Sobat perhatikan, terdapat daun penutup pada setiap sisi yang terletak di bagian dalam map folio. Fungsi daun penutup tersebut adalah untuk menahan atau menopang surat yang berada di dalam map folio. Dengan begitu, surat-surat yang disimpan tidak akan terjatuh atau tercecer ke samping.
2. Map Amplop
Jenis map yang satu ini dikhususkan untuk kegunaan pengiriman surat via pos. Bentuk map amplop berupa persegi panjang dan berwarna cokelat. Di setiap pinggir surat, terkadang ada garis-garis spiral yang berwarna merah-biru. Terdapat juga tali pengikat agar berkas yang berada di dalam map amplop tidak mudah tercecer atau keluar. Akan tetapi, ada juga map amplop yang tidak menggunakan tali pengikat, melainkan lipatan di salah satu bagian sisinya.
Apabila dibandingkan dengan map folio, bahan dasar map amplop cenderung lebih tipis. Hal itu dibuat seperti demikian supaya beban map amplop tidak terasa berat.
3. Map Snelhecter
Map snelhecter memiliki bentuk yang serupa dengan sampul buku dan map folio, namun terdapat ruas yang keras di bagian tengah mapnya. Pada bagian ruas itu, terdapat setangkai pengikat yang menempel untuk mengikat berkas. Sementara itu, jenis map ini terbuat dari bahan dasar plastik.
Jenis map ini ditujukan untuk penyimpanan berkas-berkas aktif dan pasif. Maksudnya, Sobat dapat menggunakan map snelhecter untuk menyimpan berkas dalam jangka waktu yang singkat maupun lama. Perlu diingat juga bahwa berkas yang ingin disimpan di dalam map ini harus diberi lubang terlebih dahulu dengan perforator atau alat pelubang kertas sebelum diikat.
4. Map Folder
Map folder adalah jenis map yang bentuknya unik dan berbeda dibandingkan dengan map lainnya. Map folder terbuat dari bahan plastik yang lebih bening, sehingga pengguna dapat melihat isi map folder.
Selain itu, map folder tidak memiliki daun penutup, pengikat, atau ruas yang keras. Map ini hanya memiliki lipatan pada salah satu bagian sisinya saja. Jika map amplop memiliki lipatan pada sisi kanan atau kiri map, map folder tidak demikian. Lipatan map folder terletak pada sisi atas atau bawah, serta terdapat kancing untuk menutupi amplop ini.
Biasanya, map folder digunakan untuk menyimpan berkas sekaligus melindunginya dari tumpahan air.
5. Map Odner
Map odner merupakan map berukuran besar yang mirip dengan map snelhecter, sehingga map ini kerap kali disebut sebagai versi besarnya. Ukuran punggung map odner dapat mencapai 5 cm atau sekitarnya. Sementara itu, setiap sisi map ini terbuat dari bahan plastik padat yang keras Alhasil, map ini pun lebih kaku dan bentuknya lebih bersiku.
Oh iya, walau map odner menyerupai map snelhecter, map ini tidak menggunakan pengikat, melainkan penjepit yang terbuat dari besi. Arsip ini pun digunakan untuk menyimpan berkas atau dokumen yang banyak.
6. Map Kantong (Zipper Bag)
Tampaknya, perkembangan teknologi, gaya, kebutuhan, dan selera masyarakat tengah membawa pengaruh terhadap macam-macam map yang ada. Kini, map yang tersedia lebih beragam. Salah satunya adalah map kantong.
Map kantong atau zipper bag adalah map yang memiliki rupa persegi panjang dan bagian atasnya diberi ritsleting, serta terbuat dari bahan plastik bening atau plastik bercorak. Berbeda dengan map lainnya, map kantong pun dibuat dengan bahan yang lebih elastis, sehingga kapasitas muatannya lebih besar. Bahkan, Sobat dapat melihat bagian tengah map ini menggelembung. Makanya, tidak heran bahwa map ini pun disebut zipper bag atau tas beritsleting.
7. Map Gantung (Hanging Folder)
Map gantung atau hanging folder adalah map yang mempunyai besi penggantung. Agar dapat menggunakan map gantung, Sobat harus memasangnya terlebih dahulu pada dinding atau bidang datar vertikal. Setelah itu, Sobat dapat menaruh dokumen atau berkas di map gantung tersebut.
Map ini populer digunakan hanya untuk kebutuhan penyimpanan fail yang berada di kantoran atau rumahan saja. Oleh karena itu, map gantung tidak tepat apabila dibawa ke mana-mana seperti map lainnya.