Apa Itu Lamaran?
Lamaran adalah sebuah prosesi formal di mana keluarga dari pihak pria secara resmi meminta tangan wanita dari keluarganya untuk dinikahi. Prosesi ini umumnya melibatkan pertukaran cincin, pembacaan doa, dan pemberian seserahan atau hadiah sebagai simbol bahwa pihak pria serius dan siap bertanggung jawab. Lamaran biasanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat dari kedua belah pihak, membuatnya menjadi momen yang intim dan penuh kehangatan.
Apa Perbedaan Lamaran dan Tunangan?
Meskipun banyak yang menganggap lamaran dan tunangan adalah hal yang sama, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho! Terutama dalam konteks budaya Indonesia. Berikut adalah perbedaan lamaran dan tunangan yang perlu kamu ketahui.
Lamaran
Lamaran merupakan prosesi yang lebih formal dan seringkali diatur oleh keluarga. Acara lamaran melibatkan prosesi adat yang mencakup pembicaraan serius antar keluarga mengenai rencana pernikahan dan persiapan yang akan dilakukan. Ini adalah momen di mana kedua belah pihak benar-benar menyatakan keseriusan mereka untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Tunangan
Tunangan seringkali dianggap lebih santai dibandingkan lamaran. Tunangan bisa jadi hanya melibatkan sepasang kekasih yang bertukar cincin sebagai simbol janji mereka untuk menikah di masa depan. Tidak selalu melibatkan keluarga secara langsung dan bisa jadi tidak seformal lamaran.
Apa Saja yang Harus Disiapkan untuk Lamaran?
Menyiapkan lamaran bisa menjadi tugas yang cukup kompleks, terutama karena melibatkan banyak aspek yang harus dikoordinasikan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan untuk prosesi lamaran!
1. Tanggal dan Lokasi
Hal pertama yang harus disiapkan untuk lamaran tentunya adalah tanggal dan lokasi. Tentukan tanggal dan lokasi yang sesuai untuk kedua belah pihak, bisa di rumah sang wanita, restoran, atau venue. Di manapun lokasinya, pastikan dapat menampung semua tamu yang diundang.
2. Hantaran
Saat prosesi lamaran, pihak laki-laki membawa serangkaian hantaran yang biasanya berupa makanan, seperti kue pasar, buah-buahan, dan sebagainya. Namun, ada pula yang sekaligus membawa seserahan dengan barang meliputi pakaian, perhiasan, make-up, dan sebagainya. Seserahan barang tersebut biasanya disampaikan saat hari akad pernikahan, yang melambangkan dukungan pihak pria terhadap kehidupan sang wanita di masa depan. Meski begitu, ada beberapa orang yang lebih memilih untuk menyerahkannya saat hari lamaran.
3. Cincin Lamaran
Cincin merupakan simbol penting dalam lamaran yang tentunya harus disiapkan kedua calon mempelai. Pilihlah cincin yang sesuai dengan selera dan kepribadian pasanganmu. Beberapa orang membedakan cincin lamaran dengan cincin pernikahan. Namun, jika ingin lebih hemat, menggunakan cincin lamaran sebagai cincin pernikahan nanti pun tak mengapa.
4. Undangan
Hal yang harus disiapkan untuk lamaran selanjutnya adalah undangan tamu. Buatlah daftar tamu dan siapkan undangan yang akan dikirimkan kepada keluarga dan kerabat yang diinginkan hadir. Berbeda dengan pernikahan, tamu undangan saat lamaran cenderung lebih sedikit dan privasi, cukup keluarga dan kerabat dekat. Namun, jika ingin mengundang teman saat lamaran pun tidak masalah. Sesuaikan dengan konsep dan pastikan lokasinya memungkinkan.
5. Pakaian
Saat acara lamaran, pakaian yang dikenakan tentunya lebih rapi dan formal. Umumnya, sang wanita mengenakan kebaya dan laki-laki batik. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan dan pihak keluarga mengenai pakaian yang akan dikenakan nanti.
6. Dekorasi
Dekorasi untuk lamaran biasanya lebih sederhana dibandingkan pernikahan, namun tetap harus menciptakan suasana yang hangat dan mengundang. Jika kamu ingin acara lamaran yang sederhana tanpa dekorasi pun tak masalah, kok! Namun, tetap pastikan ruangan atau lokasinya terasa nyaman dan rapi untuk hari spesial ini.
Prosesi Lamaran
Prosesi lamaran di Indonesia sangat beragam dan kaya akan nuansa budaya, tergantung pada adat istiadat yang diikuti oleh kedua belah pihak. Meskipun ada banyak variasi, berikut adalah prosesi lamaran secara umum di berbagai daerah di Indonesia!
1. Pertemuan Keluarga
Lamaran umumnya diawali dengan pertemuan antara keluarga besar dari kedua calon pengantin. Ini adalah saat di mana kedua keluarga bertemu, bahkan bisa jadi untuk pertama kalinya, untuk membahas rencana pernikahan dan saling mengenal.
2. Penyampaian Niat
Dalam pertemuan tersebut, pihak keluarga pria secara formal menyampaikan niat mereka untuk melamar wanita. Proses lamaran ini umumnya diwakili oleh seorang juru bicara keluarga atau tokoh masyarakat yang dihormati. Pernyataan tersebut biasanya diucapkan secara sopan dan formal, menghormati kedua belah pihak.
3. Penyerahan Hantaran
Seserahan atau hantaran adalah serangkaian barang yang diberikan oleh pihak pria kepada pihak wanita. Hantaran lamaran biasanya berupa makanan atau buah-buahan, bisa juga meliputi seserahan berisi pakaian, kosmetik, perhiasan, dan sebagainya. Setiap item memiliki simbolisasi tersendiri dan menunjukkan komitmen pihak pria terhadap hubungan tersebut.
4. Pertukaran Cincin
Meskipun tidak selalu terjadi di setiap adat, banyak budaya di Indonesia yang memiliki tradisi pertukaran cincin saat lamaran. Ini menandai keseriusan dan kesepakatan kedua belah pihak untuk melanjutkan ke pernikahan.
5. Doa Bersama
Setelah formalitas acara lamaran selesai, kedua keluarga biasanya berkumpul untuk berdoa bersama, memohon berkah untuk pasangan dan keluarga yang akan datang. Doa ini biasanya dipimpin oleh tokoh agama atau kepala keluarga.
6. Makan Bersama
Pertemuan biasanya diakhiri dengan makan bersama. Ini adalah saat untuk kedua keluarga untuk bersosialisasi dan merayakan pertunangan yang akan datang.
7. Penentuan Tanggal Pernikahan
Seringkali, tanggal pernikahan juga ditetapkan selama prosesi lamaran. Meski begitu, ada pula yang sudah menentukan tanggal pernikahan sebelum lamaran. Hal ini baiknya didiskusikan terlebih dahulu oleh kedua pihak keluarga.
Prosesi lamaran di Indonesia sangat penting tidak hanya sebagai formalitas tetapi sebagai cara untuk memperkuat ikatan antar keluarga. Lamaran juga merupakan kesempatan untuk memastikan bahwa kedua belah pihak serius dan komitmen terhadap pernikahan. Setiap daerah mungkin memiliki nuansa khusus berdasarkan adat istiadat lokal mereka, yang membuat setiap prosesi lamaran unik dan penuh makna. Yang terpenting, nilai dan niat baik dalam prosesi lamaran tersampaikan dengan baik.
