Menu

Dark Mode

Travel

Gudeg Yogyakarta: Kelezatan Rempah Tradisional dalam Setiap Sajian

badge-check


					Wikipedia Perbesar

Wikipedia

Gudeg Yogyakarta: Nikmatnya Masakan Nangka ala Jawa

Seperti yang kita semua ketahui, Yogyakarta dikenal sebagai kota gudeg. Nah, gudeg itu sendiri merupakan masakan yang berbahan utama nangka muda atau oleh warga lokal disebut gori. Dalam prosesnya, potongan daging nangka ini direbus dengan gula merah dan santan dengan api kecil selama beberapa jam. Percaya atau tidak, gudeg akan lebih nikmat rasanya dimasak dengan menggunakan periuk tanah liat di atas tungku.

Bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, dan daun jati adalah deretan rempah-rempah yang biasa ditambahkan pada masakan gudeg. Menariknya, daun jati ini ditambahkan untuk menciptakan warna merah kecoklatan pada kudapan ini. Gudeg Yogyakarta kebanyakan hadir dengan rasa yang manis, sehingga sering disebut sebagai nangka rebus yang manis.

https://i0.wp.com/nonval.id/wp-content/uploads/2024/12/Gaya-Makanan-Sehat.jpg

Proses Memasak Gudeg: Menjiwai Filosofi Jawa

Berbeda dengan makanan-makanan barat yang cenderung menawarkan makanan siap saji, Gudeg adalah contoh sempurna dari cara memasak ala Jawa yang cukup detail dan memakan waktu yang cukup lama, bahkan sampai seharian! Eits, tapi jangan salah! Proses memasak gudeg ini ternyata memiliki nilai filosofisnya tersendiri, lho! Ya, memasak gudeg dipahami sebagai cerminan sempurna dari filosofi Jawa yang penuh nilai ketenangan, kesabaran dan teliti, tidak terburu-buru dan anti-sembrono.

Gudeg sebagai Makanan Pendamping

Sama seperti makanan Indonesia lainnya, gudeg juga bisa disajikan bersama nasi. Makanan-makanan pendamping lain yang biasanya disajikan bersama gudeg di antaranya adalah sambal goreng krecek (kulit sapi garing yang digoreng dengan cabe dan kacang), opor ayam, telur pindang, dan tempe tahu bacem (tahu dan tempe kukus).

Jenis-jenis Gudeg

Secara umum, ada dua jenis gudeg yang bisa kita temukan di Yogyakarta, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah disajikan dengan kuah santan. Sedangkan, gudeg kering disajikan tanpa kuah dan tampak lebih coklat, serta terasa lebih manis. Dalam proses memasaknya, gudeg kering juga memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan gudeg basah karena harus dikeringkan. Namun, keunggulannya jenis gudeg kering ini lebih tahan lama, bahkan bisa hingga 24 jam di lemari pendingin. Selain kedua jenis gudeg tadi, Yogyakarta juga punya jenis gudeg lain yang disebut gudeg manggar. Bedanya, gudeg ini tidak menggunakan nangka muda sebagai bahan utamanya, melainkan bunga kelapa atau yang biasa disebut manggar oleh warga lokal.

Selain di Yogyakarta, kita juga bisa menemukan jenis gudeg lain dari kota tetangganya, Solo. Gudeg asal Solo ini lebih berkuah karena ditambahkan lebih banyak santan dan warnanya pun cenderung putih. Hal itu terjadi karena gudeg Solo tidak mengandung daun jati yang dapat memberikan warna merah kecoklatan pada gudeg, tak seperti gudeg khas Yogyakarta.

Tempat Makan Gudeg Populer di Yogyakarta

Gudeg bisa ditemukan di hampir seluruh sudut kota Yogyakarta, namun tempat gudeg yang paling populer adalah Wijilan dan Barek. Wijilan terletak tidak terlalu jauh dari keraton Yogyakarta dan bisa didatangi dengan menggunakan becak atau berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari keraton Yogyakarta. Ada lebih dari 17 restoran di Wijilan yang menjual gudeg dengan cita rasa istimewa. Pusat gudeg lainnya ada di Barek, tempat lokasinya terletak di bagian utara kota Yogyakarta, dekat Universitas Gadjah Mada. Di sini juga ada banyak restoran dan warung-warung pinggir jalan yang menawarkan makanan legendaris gudeg untuk Sabahat cicipi.

Berikut adalah beberapa restoran Gudeg yang paling populer di Yogyakarta:

  • Gudeg Yu Djum
    Jalan Kaliurang Km4.5 Barek CT III/22
    Telepon: +62 274 515968
  • Gudeg Yu Narni
    Jalan Palagan Tentara 102
    Phone: +62 274 867231
  • Gudeg Bu Slamet
    Jalan Wijilan 17
    Telepon: +62 274 380429
  • Gudeg Bu Ahmad
    Jalan Kaliurang Km 4.5
    Telepon: +62 274 520049
  • Gudeg Bu Tjitro
    Jalan Janti No. 330
    Telepon: +62 274564734

“Big Jackfruit” alias “Nangka Besar”

Jika New York sering disebut sebagai “Big Apple”, lalu Jakarta dipanggil “Big Durian”, rasanya Yogyakarta pantas ya untuk disebut sebagai “Big Jackfruit” alias “Nangka Besar”!

Read More

Rekomendasi Restoran Kuliner Bali yang Wajib Dicoba!

10 January 2025 - 03:09 WIB

Temukan Keindahan dan Kesegaran di Desa Wisata Alamendah, Bandung, Jawa Barat

10 January 2025 - 03:09 WIB

Menemukan Kenikmatan Tradisional Buka Puasa dengan 6 Pilihan Takjil Indonesia

10 January 2025 - 03:09 WIB

Rekomendasi Tempat Makan Malam Romantis di Kota Kembang yang Menawan

10 January 2025 - 03:09 WIB

3 Tempat Nongkrong Asyik di Semarang yang Harus Kamu Coba!

10 January 2025 - 03:09 WIB

Rekomendasi Vila dan Resor Mewah di Bali yang Memukau Hati Anda!

10 January 2025 - 03:09 WIB

Panduan Wisata Olahraga di Bali untuk Pecinta Aktivitas Fisik

10 January 2025 - 03:09 WIB

Wisata Sejarah Medan yang Instagrammable: Menelusuri Jejak Kebesaran di Kota ini

10 January 2025 - 03:09 WIB

Trending on Travel