Pulau Morotai: Destinasi Tersembunyi di Maluku Utara
Apakah Sabahat sudah pernah mendengar tentang Pulau Morotai? Pulau yang tersembunyi di ujung Maluku Utara ini ternyata menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Tidak hanya itu, Pulau Morotai juga memiliki sejarah yang menarik di masa lalu. Selain pemandangan indah dan sejarah uniknya, pulau ini juga menawarkan kuliner khas yang menggugah selera. Ingin tahu lebih lanjut tentang pulau ini? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Sejarah Pulau Morotai
Pulau Morotai memiliki masa lalu yang menarik. Masyarakat lokal seringkali menceritakan kisah-kisah tentang pulau ini pada saat Perang Dunia II. Pulau tersebut pernah menjadi sarang dari berbagai macam aktivitas militer, mulai dari serangan mendadak, ribuan pasukan tentara yang berkumpul, hingga kapal-kapal angkatan laut yang berlabuh di sana.
Salah satu sejarah penting di kalangan masyarakat lokal Morotai adalah peristiwa 15 September 1944. Pada tanggal tersebut, pasukan Sekutu dari Amerika Serikat dan Australia dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur mendarat di ujung barat daya Pulau Morotai untuk merebut pulau tersebut dari pasukan Jepang. Setelah memenangkan pertempuran, Jenderal MacArthur memutuskan untuk membangun pangkalan militer di Pulau Morotai dengan lebih dari 50.000 personil tentara. Dalam waktu singkat, Jenderal MacArthur berhasil membangun lapangan terbang, rumah sakit, dan pangkalan laut di pulau ini.
Saat ini, Pulau Morotai telah berkembang menjadi surga tropis yang tenang dengan jumlah penduduk sekitar 53.000 orang. Pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk mengembangkan pulau ini menjadi pusat perikanan, pariwisata, dan jasa.
Destinasi Wisata di Pulau Morotai
Pulau Morotai yang terletak di utara Halmahera menawarkan berbagai destinasi wisata yang menakjubkan. Kota terbesar di pulau ini adalah Daruba yang berada di bagian utara. Dari Daruba, Sabahat dapat menjelajahi beberapa pantai indah di sekitar Morotai seperti Pulau Dodola di barat daya, Pantai Gorango di timur laut, Pulau Kokoya di barat laut, Pulau Tabailenge di bagian timur, serta Pantai Rorasa yang juga berada di bagian timur Pulau Morotai.
Selain pemandangan alam yang elok tersebut, terdapat juga peninggalan-peninggalan bersejarah dari Perang Dunia II seperti patung Jenderal Douglas MacArthur yang berdiri kokoh di atas Pulau Sum Sum tak jauh dari Daruba. Di dekat Teluk Kao juga terdapat bangkai kapal perang Jepang bernama Tosimaru yang dapat terlihat dari kejauhan. Museum Morotai juga merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, karena di dalamnya terdapat berbagai memorabilia Perang Dunia II.
Kuliner Khas Pulau Morotai
Menjelajahi surga tropis belum lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas Pulau Morotai. Beberapa hidangan yang patut dicoba antara lain nasi jaha, hidangan terbuat dari campuran beras, santan kelapa, dan bumbu yang dibakar dan dibalut dengan daun. Sabahat juga dapat menikmati makanan laut segar seperti papeda. Bagi pecinta makanan pedas, ada hidangan bernama gohu ikan yang terbuat dari ikan dengan tambahan garam, tumisan bawang, dan cabai.
Selain hidangan utama, terdapat juga berbagai kudapan yang bisa dinikmati seperti kue bagea, kue wajik, kue halua kacang, roti panggang kenari, dan pisang goreng khas Morotai.
Cara Menuju Pulau Morotai
Terdapat dua cara untuk menuju Pulau Morotai, yaitu melalui jalur laut atau jalur udara:
- Jalur Laut: Jalur laut adalah metode paling aman dan pasti untuk mencapai Pulau Morotai. Sabahat dapat menaiki kapal pesiar atau kapal layar dari pelabuhan di Ternate atau Manado.
- Jalur Udara: Jika Sabahat ingin menggunakan jalur udara, landasan udara terdekat berada di Pulau Ternate. Setelah tiba di Ternate, Sabahat harus pergi ke Tobelo di Halmahera Utara sebelum menaiki kapal feri menuju kota Daruba di Pulau Morotai. Perjalanan lautnya memakan waktu sekitar 2 jam.
Sekarang Sabahat sudah lebih mengenal Pulau Morotai, bukan? Jika Sabahat berencana untuk mengunjungi Indonesia bagian timur, jangan lupa untuk mampir ke pulau yang menakjubkan ini! Ingatlah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan tidak makan bersama. Segeralah divaksinasi agar terbentuk herd immunity dengan cepat.