Oleh-oleh Khas Bandung yang Tak Luntur di Tengah Pandemi
Bandung, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Kota yang dijuluki “Kota Kembang” ini menawarkan berbagai pesona alam, budaya, dan kuliner yang menggugah selera. Bahkan, meski pandemi COVID-19 melanda, pesona Bandung tidak pernah pudar. Salah satu daya tarik utama Bandung adalah oleh-oleh khas yang terus diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional. Meskipun situasi global telah mengubah cara orang berwisata, oleh-oleh khas Bandung tetap menjadi pilihan utama yang dapat dinikmati tanpa harus bepergian jauh.
Oleh-oleh khas Bandung bukan hanya sekadar barang atau makanan, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya, kreativitas, dan tradisi yang berkembang di kota ini. Dari makanan ringan hingga produk fashion yang ikonik, oleh-oleh khas Bandung tetap relevan dan laris manis meski dalam masa-masa yang penuh tantangan seperti saat pandemi.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas berbagai oleh-oleh khas Bandung yang tetap bertahan dan terus diminati meskipun pandemi, serta mengapa mereka tetap menjadi pilihan utama bagi para wisatawan.
1. Oleh-oleh Kuliner Khas Bandung
a. Pisang Molen
Pisang molen adalah salah satu camilan legendaris dari Bandung yang sudah dikenal luas di kalangan wisatawan. Makanan ini terbuat dari pisang yang dibalut dengan adonan tepung kemudian digoreng hingga garing. Pisang molen biasanya memiliki rasa manis dari pisang yang matang dan gurih dari kulit adonan yang renyah. Meskipun pandemi membatasi banyak kegiatan wisata, pisang molen tetap menjadi oleh-oleh yang sangat diminati karena kelezatannya yang khas dan kemudahan untuk dibawa pulang.
Di Bandung, ada banyak toko yang menjual pisang molen, termasuk beberapa toko yang sudah sangat terkenal seperti Molen D’Ari dan Molen Awi. Berbagai varian molen seperti molen cokelat, molen keju, hingga molen isi kacang hijau bisa ditemukan dengan mudah di banyak toko oleh-oleh.
b. Surabi Bandung
Surabi Bandung merupakan jajanan tradisional yang tak pernah lekang oleh waktu. Terbuat dari tepung beras, surabi digoreng di atas tungku dengan tekstur yang kenyal di bagian dalam dan renyah di bagian luar. Apa yang membuat surabi Bandung berbeda adalah ragam topping yang bisa ditambahkan, seperti oncom, telur, keju, dan berbagai pilihan rasa lainnya.
Selama pandemi, surabi Bandung tetap menjadi pilihan oleh-oleh favorit karena bisa dinikmati sebagai camilan keluarga di rumah atau bahkan dibawa untuk diberikan kepada teman dan kerabat. Banyak warung surabi yang kini melayani pembelian secara daring, yang memudahkan wisatawan yang tidak bisa datang langsung ke Bandung untuk menikmati kelezatan surabi.
c. Kue Cubir Bandung
Kue cubir adalah salah satu jajanan khas Bandung yang menjadi favorit banyak orang. Terbuat dari adonan tepung terigu dan kelapa parut, kue cubir memiliki rasa manis dan tekstur kenyal yang membuatnya cocok sebagai oleh-oleh. Biasanya, kue ini dibuat dalam ukuran kecil dan dapat dinikmati kapan saja.
Meskipun pandemi mengurangi mobilitas masyarakat, kue cubir Bandung tetap mudah ditemukan secara online atau di toko-toko oleh-oleh yang menawarkan pengiriman. Oleh karena itu, kue cubir tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Bandung yang lezat.
2. Oleh-oleh Fashion Bandung
Bandung juga terkenal sebagai pusat mode, terutama untuk produk fashion dengan harga terjangkau namun tetap stylish. Banyak wisatawan yang datang ke Bandung tidak hanya untuk menikmati kuliner, tetapi juga untuk berburu produk fashion yang unik dan menarik. Selama pandemi, meskipun banyak toko fisik yang sempat tutup sementara, banyak toko fashion Bandung yang kini membuka layanan online yang memungkinkan pelanggan tetap membeli oleh-oleh fashion favorit mereka.
a. Kaos Distro Bandung
Distro Bandung sudah sangat terkenal di kalangan para pecinta fashion, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kota ini menjadi rumah bagi berbagai distro yang menawarkan kaos dengan desain-desain unik, kreatif, dan berkualitas. Sebagai oleh-oleh, kaos distro Bandung menjadi pilihan favorit banyak orang karena bisa dijadikan pakaian sehari-hari dengan desain yang keren dan stylish.
Berbagai distro terkenal seperti Basic Art, Stussy, Distro 47, dan Weirdmash menawarkan berbagai koleksi kaos yang tidak hanya nyaman digunakan tetapi juga mencerminkan gaya hidup anak muda. Dengan adanya platform e-commerce dan pengiriman online, membeli kaos distro Bandung semakin mudah meskipun kita berada jauh dari kota tersebut.
b. Kain Songket dan Batik
Selain kaos, produk kain tradisional seperti songket dan batik khas Bandung juga menjadi oleh-oleh yang sangat dihargai. Bandung memiliki sejumlah toko yang menawarkan batik dengan motif yang khas dan elegan, yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk teman atau keluarga. Banyak toko yang menawarkan batik Bandung yang dipadukan dengan desain modern, menjadikannya pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin membawa pulang sesuatu yang unik dan berbeda.
Songket khas Bandung, yang biasanya dipadukan dengan bahan berkualitas tinggi dan desain yang elegan, juga tetap diminati. Produk-produk ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia yang bisa dibanggakan.
3. Oleh-oleh Kerajinan Tangan dan Souvenir Unik
Bandung juga dikenal dengan produk kerajinan tangan dan souvenir khas yang menarik. Berbagai produk kerajinan tangan yang terbuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, dan batik telah menjadi oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang ingin membawa pulang kenang-kenangan khas Bandung.
a. Kerajinan Perak
Salah satu oleh-oleh khas Bandung yang tak kalah populer adalah kerajinan perak. Bandung dikenal dengan kerajinan peraknya yang halus dan indah, seperti perhiasan, aksesori, hingga hiasan dinding. Banyak pengrajin perak di kawasan Cikapundung dan sekitaran Bandung yang menghasilkan karya-karya perak yang sangat bernilai dan memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Meskipun pandemi membatasi kegiatan wisata, produk kerajinan perak ini tetap banyak dicari karena daya tariknya yang tak lekang oleh waktu. Banyak toko online yang menyediakan perhiasan perak atau aksesori khas Bandung, memudahkan wisatawan untuk membeli dan mengirimkan produk tersebut.
b. Souvenir Miniatur dan Kerajinan Kayu
Selain perak, kerajinan kayu juga menjadi pilihan oleh-oleh populer dari Bandung. Miniatur rumah adat, patung, atau barang-barang hiasan yang terbuat dari kayu bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh di Bandung. Produk-produk ini dibuat dengan tangan dan memiliki kualitas yang sangat baik, sehingga cocok sebagai hadiah atau kenang-kenangan.
Souvenir-souvenir ini juga tetap populer meskipun pandemi, karena banyak wisatawan yang ingin membawa pulang sesuatu yang dapat mengingatkan mereka pada keindahan dan keramahan Bandung.
4. Oleh-oleh Kesehatan dan Kecantikan dari Bandung
Bandung juga dikenal memiliki berbagai produk kesehatan dan kecantikan yang menggunakan bahan-bahan alami. Salah satu oleh-oleh kesehatan yang sangat terkenal adalah Sabun Bengkuang dan Minyak Kayu Putih yang dibuat dengan bahan alami dari Bali.
Produk-produk ini juga banyak dijual secara daring dan menjadi pilihan oleh-oleh yang aman dan praktis. Terlepas dari pandemi, oleh-oleh dari Bandung dalam bentuk produk kecantikan dan kesehatan ini tetap diminati oleh banyak orang karena manfaatnya yang nyata.
Kesimpulan
Meskipun pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar terhadap industri pariwisata, oleh-oleh khas Bandung tetap mampu bertahan dan terus diminati oleh banyak orang. Keanekaragaman produk, baik itu kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga produk kesehatan dan kecantikan, tetap membuat Bandung menjadi kota yang tak hanya menarik untuk dikunjungi, tetapi juga untuk membawa pulang kenangan indah melalui oleh-oleh khasnya.
Dengan kemajuan teknologi dan layanan pengiriman online, wisatawan yang tidak bisa datang langsung ke Bandung tetap bisa menikmati oleh-oleh khas Bandung dan merasakan pesona kota ini dari rumah. Jadi, meskipun pandemi membatasi banyak hal, pesona oleh-oleh Bandung tetap hidup dan akan terus dikenang.