Pulau Derawan: Surga Tropis Tersembunyi di Kalimantan Timur
Jika kamu sudah familiar dengan Pulau Kalimantan yang kaya dengan keanekaragaman hayatinya, pasti kamu juga sudah mengenal dan mendengar keindahan Pulau Derawan. Kepulauan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini terdiri dari 31 pulau dan dijuluki sebagai surga tropis tersembunyi oleh para wisatawan. Beberapa pulau yang populer di kepulauan ini adalah Derawan, Maratua, Sangalaki, dan Kakaban. Ketika berwisata ke sini, kamu akan menikmati pemandangan pasir putih pantai yang eksotis serta warna air laut yang cantik dengan beberapa gradasi warna biru jernih. Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat penyu di sekitar pesisir pantai atau melakukan snorkeling dan berenang bersama penyu di laut.
Keberagaman Hayati dan Konservasi Laut
Kepulauan Derawan dikenal sebagai rumah bagi berbagai jenis penyu langka dan terancam punah di Indonesia seperti penyu hijau raksasa dan penyu sisik. Selain itu, laut di kepulauan ini juga dikategorikan sebagai konservasi bagi ragam satwa laut mulai dari kura-kura raksasa, lumba-lumba, pari manta, duyung, barakuda, ubur-ubur tanpa sengat hingga paus. Terdapat 460 spesies karang yang berbeda dan 870 spesies ikan yang bisa ditemukan di sini. Maka dari itu, destinasi ini dianggap sebagai tempat terbaik kedua untuk wisata bahari setelah Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat.
Asal-Usul Nama Pulau Derawan
Cerita asal-usul nama empat pulau terkenal di Kepulauan Derawan berasal dari cerita rakyat yang dikisahkan oleh warga lokal. Pada zaman dahulu, ada dua keluarga yang tinggal di pulau yang berbeda dan ingin melangsungkan acara pernikahan anak-anak mereka di Pulau Panjang. Keluarga laki-laki dan keluarga perempuan kemudian berlayar menggunakan kapal layar menuju Pulau Panjang, namun sayangnya kapal mereka mengalami musibah sehingga seluruh penumpang tenggelam dan konon masing-masing anggota keluarga tersebut berubah menjadi pulau. Pulau Derawan dinamakan demikian karena berasal dari calon mempelai perempuan yang masih gadis (perawan), sedangkan Pulau Kakaban dinamakan sesuai dengan sang kakak. Sementara itu, Pulau Sangalaki dinamakan sesuai dengan calon mempelai laki-laki dan Pulau Maratua disebut sebagai bentuk jelmaan calon mertua dari pihak perempuan.
Sejarah dan Kebersihan Desa
Pada tahun 2005, pemerintah setempat mendaftarkan Kepulauan Derawan ke UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Sejak saat itu, pulau ini dijuluki Pristine Island karena keasrian dan kebersihan pulau yang terjaga dengan baik. Desa yang ada di pulau ini sebelumnya adalah desa administratif sebelum akhirnya diubah menjadi desa wisata untuk meningkatkan kesadaran penduduk akan pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan alam.
Destinasi Wisata di Kepulauan Derawan
Setelah memahami asal-usul dan pesona Pulau Derawan, kamu juga bisa berkeliling ke pulau-pulau lainnya untuk mengetahui keunikan masing-masing. Petualangan pertama yang bisa kamu lakukan adalah menjelajahi wisata bahari di Pulau Kakaban. Saat berada di sini, kamu dapat melihat danaunya yang terbentuk dari rembesan air laut melalui pori-pori tanah dan air hujan. Hal inilah yang menyebabkan danau ini memiliki beragam biota laut menarik. Jika masih penasaran, kamu bisa melakukan diving untuk menemukan jenis ubur-ubur seperti Jellyfish dan Moon Jellyfish.
Lanjut ke Pulau Maratua, di sini kamu bisa berkeliling pantai sambil menyaksikan penyu-penyu lucu yang berada di pesisir pantai. Selain itu, di Maratua kamu juga bisa menyelam untuk menikmati pesona bawah lautnya. Lokasi Pulau Maratua termasuk salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan wilayah Malaysia. Setelah dari Pulau Maratua, kamu bisa menuju Pulau Sangalaki untuk melihat biota laut yang lebih unik dan berbeda. Di Sangalaki, kamu dapat menemukan laguna dangkal yang ditumbuhi oleh karang, ikan pari manta, serta penyu hijau dan penyu sisik. Beberapa titik menyelam yang terkenal di pulau ini antara lain Coral Gardens, Channel Entrance, Turtle Town, Sandy Ridge, Manta Run, dan Manta Parade.
Kuliner Khas Kepulauan Derawan
Terdapat beberapa makanan khas yang bisa kamu cicipi saat berwisata ke Kepulauan Derawan. Karena kepulauan ini kaya dengan aneka hewan lautnya, tidak heran jika hal ini juga mempengaruhi kuliner lokalnya. Salah satu makanan yang bisa kamu coba adalah Kima-kima. Makanan ini merupakan kerang laut berukuran besar yang disajikan seperti ikan asin. Sebelum diolah, kerang tersebut dikeringkan terlebih dahulu seperti ikan asin sebelum diberi bumbu pedas. Rasanya yang gurih sangat cocok dinikmati dengan seporsi nasi hangat.
Selain itu, ada juga Kulabutan yang terbuat dari cumi-cumi berukuran besar yang dikeringkan. Biasanya makanan ini bisa ditemukan di rumah makan lokal atau ada juga versi mentahnya sebelum diolah. Jangan lupa untuk mencicipi durian khas Kalimantan termasuk Derawan sebagai makanan penutup. Daging buah durian tersebut memiliki warna oranye dan menawarkan rasa yang lebih manis dengan tekstur yang lebih pulen.
Cara Menuju Kepulauan Derawan
Ada dua rute utama untuk menuju ke Kepulauan Derawan, yaitu jalur udara dan jalur darat. Jalur udara biasanya ditempuh dengan penerbangan langsung dari Jakarta ke Balikpapan atau dengan kapal laut dari Surabaya.
Jalur Udara
Saat menggunakan jalur udara, kamu bisa mendarat di Bandar Udara Sepinggan atau Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Perjalanan ini memakan waktu sekitar dua jam. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Berau dan Pelabuhan Tanjung Batu dengan speedboat. Dari Pelabuhan Tanjung Batu, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke Pulau Derawan melalui jalur laut selama sekitar 30-45 menit.
Jalur Darat
Alternatif lain adalah menggunakan jalur darat melalui Tarakan. Kamu bisa terlebih dahulu menuju Tarakan dengan pesawat terbang yang akan mendarat di Bandar Udara Internasional Juwata. Dari Tarakan, perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Tengkayu dan kemudian menggunakan speedboat menuju kawasan kepulauan.