Candi Borobudur: Keajaiban Budaya di Jawa Tengah
Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, adalah sebuah kuil Buddha megah yang terkenal di dunia. Dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra, candi ini memiliki luas sekitar 2500 meter persegi dengan tinggi mencapai 35,40 meter. Selain ukurannya yang besar, candi ini juga menyimpan berbagai fakta unik dan menarik.
Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan berlangsung selama 75 tahun dan selesai pada masa pemerintahan raja Samaratungga. Candi ini terdiri dari jutaan blok batu dan memiliki tiga struktur yang menggambarkan tingkatan alam semesta dalam filsafat Buddha. Tak hanya itu, candi ini juga dihiasi oleh ribuan panel relief dan patung Buddha. Namun, pada tahun 1006, erupsi Gunung Merapi menyebabkan candi ini tertimbun debu vulkanik selama beberapa abad.
Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan kembali oleh seorang insinyur Belanda bernama Hermanus Christiaan Cornelius. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah bekerja sama dengan UNESCO untuk merenovasi candi ini selama bertahun-tahun. Akhirnya, pada tahun 1991, Candi Borobudur resmi ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Destinasi Wisata di Sekitar Candi Borobudur
Tak hanya menawarkan keajaiban budaya, di sekitar Candi Borobudur terdapat berbagai objek wisata menarik yang dapat Sabahat kunjungi. Di antaranya adalah Museum Borobudur, Museum Kapal Samudraraksa, dan Museum MURI. Jika ingin melihat pemandangan indah dari kejauhan, Sabahat bisa mendatangi Punthuk Setumbu yang terletak di bagian barat candi. Di sini, Sabahat juga bisa menyaksikan matahari terbit atau terbenam yang memukau.
Tak jauh dari Punthuk Setumbu, Sabahat akan menemukan sebuah gereja dengan bentuk unik yang dikenal sebagai Gereja Ayam. Bangunan ini memiliki bentuk seperti ayam dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, di bagian timur Candi Borobudur terdapat tiga candi kecil lainnya yang patut dikunjungi, yaitu Candi Pawon, Candi Ngawen, dan Candi Mendut.
Jika Sabahat ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar Candi Borobudur, ada pilihan menginap di Desa Wisata yang ada di sekitarnya. Beberapa desa yang dapat Sabahat kunjungi antara lain Desa Wanurejo, Desa Karangrejo, Desa Tanjungsari, Desa Giritengah, Desa Majaksingi, dan Desa Candirejo.
Kuliner Khas Magelang
Setelah berkeliling dan menikmati keindahan Candi Borobudur, Sabahat pasti merasa lapar. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba kuliner khas Magelang yang begitu nikmat. Salah satu makanan terkenal di daerah ini adalah mangut beong atau ndas beong, olahan ikan yang memiliki cita rasa khas. Selain itu, ada juga sego godog dan kupat tahu yang bisa memanjakan lidah Sabahat.
Jika masih ingin mencoba lebih banyak lagi hidangan khas Magelang, coba rasakan sop senerek dan nasi lesah yang memiliki cita rasa yang mantap. Untuk oleh-oleh pulang, Sabahat bisa mencari tahu bacem dan tempe mendoan yang sering dijual di sekitar candi.
Cara Menuju Magelang
Ada dua cara untuk menuju ke Magelang, yaitu melalui jalur udara dan jalur darat. Jika memilih jalur darat, Sabahat bisa menggunakan Jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta dengan waktu perjalanan sekitar 8 jam menggunakan mobil pribadi. Alternatif lainnya adalah naik bis antar kota yang berhenti di Terminal Tidar atau Terminal Soekarno-Hatta di Magelang.
Jika memilih jalur udara, Sabahat dapat terbang ke Bandara Adisutjipto di Yogyakarta terlebih dahulu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum atau menyewa kendaraan ke Kota Magelang yang memakan waktu sekitar 1 jam.
Itulah beberapa informasi mengenai Candi Borobudur yang bisa Sabahat ketahui sebelum berkunjung. Selamat menjelajahi keajaiban budaya di Jawa Tengah!